Friday, November 28, 2008

Produk (Bermasalah) dari Cina

Belum lama masyarakat dihebohkan sama telur palsu buatan Cina, media lagi-lagi memberitakan beberapa kosmetik Cina juga membahayakan dan ditarik dari peredaran.


Kalau kita boleh skeptis sekarang, apa sih produk Cina yang tidak bermasalah? Memang kosmetik yang ditemukan bukan hanya produk Cina, tapi lagi-lagi Negara ini menambah daftar produk yang tak aman dikonsumsi.


Dari bakpau palsu, susu berformalin, telur palsu, hingga mainan anak-anak berkualitas rendah. Sekarang mau gak mau, masyarakat harus waspada produk buatan Cina!


Padahal belum lama Cina diagungkan sebagai Negara yang industrinya berkembang pesat. Produk buatan mereka banyak disukai karena dikenal lebih murah dibanding produk lainnya. Tak disangka, demi mendapatkan harga jual murah, biaya produksi ditekan, sampai mengabaikan standard keamanan.


Setelah terjadi beberapa kasus menghebohkan, Badan Pengawas Makanan baru gesit memeriksa kualitas bahan pangan. Seperti pada kasus susu bermelamin dari Cina. Beberapa produk yang ditarik dari peredaran, ternyata sudah dikenal dan dikonsumsi masyarakat sejak lama.


Gawat! Kemana badan pengawas selama ini donk? Kok bisa selama ini lolos dari pengawasan, dan dijual bebas di pasaran? Ckck, sial konsumen juga yang rugi, masyarakat juga yang ketar ketir, masalahnya orang awam sulit mengindikasi produk berbahaya tersebut. Telur palsu misalnya, ternyata sulit dibedakan dengan telur yang sehat.

Selama ini dari gambar dan di artikel media, telur palsu bisa dikenali kalau sudah direbus. Berarti kalau masih mentah, sulit donk? Bisa-bisa telur yang kita beli palsu juga. Kalaupun belum sempat dimasak juga, keburu rugi karena sudah dibeli. Apalagi pembeli borongan. Bankrut. Aduh.


Seharusnya pemerintah bisa ikut melindungi masyarakatnya dari ketidaknyamanan seperti ini. tindak tegas saja, semua barang Cina harus cek ulang! Butuh waktu dan kesungguhan untuk mencapai hasil yang maksimal, namun itu harus terjadi daripada orang Indonesia jadi terancam gak sehat.

No comments: