Monday, November 24, 2008

Melati untuk Marvel


Selama ini aku selalu menganggap sinetron Indonesia itu sangat membosankan. Sampai sekarang masih berlaku kok pendapatku. Cerita sinetron klise aja, si miskin yang ternyata kaya raya, umur muda sudah jadi bos, perebutan harta, peran utama yang super baik kayak malaikat, sedang si antagonis jahatnya luar biasa. Lama-lama capek lihatnya. Apalagi kalau si jahat merajalela, si peran utama polos-polos aja. Adu, gregetan. Hahaha.

Secara gak langsung aku sudah jadi korban sinetron ni. Kenapa kebawa emosi, kan cuma bohongan? Jujur, aku gak pernah sengaja ngikuti alur sinetron. Soalnya yang keluar waktu nonton cuma umpatan dan komentar yang menunjukkan kesalnya aku sama jalan cerita sinetron yang gak logis. Kesalnya maksudku ke penulis naskahnya. Kok jalan cerita sinetron kebanyakan jadi dibuat-buat, mutar-mutar ceritanya. Apalagi, kalau ratting-nya tinggi, hm, bakalan gak tamat-tamat sinetronnya. Apa boleh buat, ternyata penonton juga berpengaruh menentukan episode serial. Produser hanya mengikuti selera pasar. Itu excuse yang sering aku dengar dari pihak PH. Pasar yang mana aku juga gak terlalu yakin. Toh selama ini di lingkungan sekitarku juga banyak orang mengecam sinetron kok.


Lama-lama aku sampai perang dingin sama mama dan tante yang jadi fans berat beberapa sinetron. Soalnya aku selalu ‘berisik dan bawel’ kalau ‘nimbrung’ nonton TV. Jadinya kalau sudah mulai gitu, aku bakal di ‘usir’. Hahaha. Dulu sinetron yang lumayan asyik, semacam Bunda saja, aku gak rajin ngikutin. Ingat, ada sinetron tentang pengacara anak pelacur yang dibintangi Dinna Olivia, Tora Sudiro, dan Meriam Bellina? Menurutku ceritanya konsisten.


Sekarang aku kena batunya. Aku jadi suka lihat sinetron Melati untuk Marvel yang ditayangkan SCTV nyaris tiap hari. Bintangnya Chelsea Olivia, Rezky Aditya, Fendy Chow dan lain-lain karena aku gak hapal. Awalnya aku tertarik karena ada nama Marvel-nya. Hahahaha. Pertama nonton jadi tertarik. Walaupun ceritanya gak jauh-jauh dari keluarga kaya raya dan orang muda yang udah jadi bos, tetep aja ada yang lucu. Aku Cuma suka adegan si Marvel sama Melati yang konyol. Senenglah, kayak cerita-cerita film Korea. Selain itu, Fendy Chow juga good looking, jadi nilai plus deh.


Selain adegan itu aku juga malas ngikutin kok. Apalagi lihat adegan mamanya Melati yang mata duitan, gampang disogok, Kesia, pacarnya marvel yang matre, atau si Aurel, ipar Melati yang manjanya luar biasa bikin emosi. Lagi-lagi pakai emosi, haha. Lagi pula, dilihat-lihat akting Rezky Aditya, aktor yang jadi Marvel, agak berlebihan, jadi bikin ilfil. Ya, sudahlah namanya juga sinetron.. Lucunya kadang aku gak rela ketinggalan adegan romantis Melati sama Marvel :P. Aku memang hobi liat cerita romantis ala Korea gitu.
Dicari fun-nya sajalah. Lihat saja kelanjutannya. Moga alurnya tetap asyik. Masalahnya alur yang konsisten juga gimana, aku masih bingung, karena cerita sendiri sudah berkembang. Fokusnya saja ada dua, Melati dan kakaknya. Humm, kalau cerita sudah melebar dan menyebalkan ya ditinggal. Boleh saja produser mau buat cerita sebanyak apa, keputusan dan seleksi program tetap di tangan kita, penonton. Selamat mencoba jadi penonton yang cerdas.

No comments: