Friday, April 10, 2009

Hari Gini Golput?

Di bagian koran Kompas Jogja, pernah ada artikel liputan yang menceritakan beberapa kekecewaan mahasiswa suatu perguruan tinggi negeri (guess who, hehe). Mereka membuat posko di kawasan kampus yang intinya merupakan pos yang menerima pengaduan masyarakat tentang Pemilu 2009. Apa mereka juga menggalang massa untuk golput? Hm, gak tahu juga. Aku sempat ingat argumen mereka waktu itu. “Kami merasa gak ada calon pemimpin yang qualified untuk memimpin Indonesia kelak. Hasil pemilu kali ini juga gak bakal membawa perubahan yang berarti, jadi buat apa ikut pemilu?”, komentar salah satu dari mereka.

Di hari berikutnya, kutemukan artikel yang berbeda. Gabungan beberapa mahasiwa (negeri atau swasta ya???? Hihi..) melakukan aksi bersama. Mereka buat karya seni yang mengajak semua orang untuk menghindari golput. “Hari gini golput rugi. Uang yang dipakai untuk membiayai pemilu kan dari uang rakyat juga. Ini pesta demokrasi yang besar. Demokrasi harus kita dukung”, ajak mereka.

Dari perbandingan kedua aksi di atas aku akan mendukung aksi kedua. Golput adalah hak tiap waga negara, tapi tetep aja it’s not ok. Skeptis boleh aja, tapi jangan sampai apatis. Apalagi mahasiswa jangan sampai gak mau berbuat sesuatu buat negaranya. Bukannya mau bersikap sok atau gimana. Tapi kalo golput gak deh. Mau golput sampai kapan? Kalau terus ditunggu apa akan muncul pemimpin serba sempurna?

Perubahan ada kalo ada kemauan untuk berbuat sesuatu, nyatanya tahun 1998, mahasiswa bisa bertindak dan menggulingkan tirani jaman itu. See? Golput it/s not cool. Tapi dalam kasus ini. Adalah golput yang dasarnya berasal dari niat diri lo. Bukan golput karena keruwetan DPT. Semoga pilihan bisa menentukan ke arah yang baik.

No comments: